watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

HEADLINE NEWS

Nama saya Della, saya adalah seorang karyawati
di salah satu perusahaan swasta di Jakarta, usia
saya 27 tahun, teman teman saya bilang saya
cantik, memang kulit saya putih dengan tubuh
yang sintal dan buah dada yang lumayan besar,
rambut lurus panjang sebahu dan saya
mempunyai darah belanda, tapi saya tidak peduli
dengan kecantikan yang saya punyai, karena saya
lahir dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi
nilai nilai agama, makanya sampai saat ini saya
belum pernah sekalipun berhubungan badan
dengan siapapun, termasuk dengan pacar saya
sendiri, saya mempunyai 2 orang sahabat yang
sangat setia.
Yang pertama, Karina, dia yang paling muda di
antara kita, umurnya baru 20 tahun, asalnya dari
menado. Perangainya agak tomboy, dia cantik
walaupun kulitnya agak sedikit gelap tapi dia
mempunyai tubuh yang lumayan sexy.
Sahabatku yang ke dua, Gadis, Menado tulen
juga, umurnya sekitar 22 tahun, dia yang paling
cantik di antara kita bertiga, kulitnya putih dan
bersih wajahnya imut dan kekanak kanakan. Tapi
dia sangat benci kalau dianggap masih anak anak,
makanya dia memotong rambutnya sampai
sebatas leher, supaya wajahnya terlihat lebih
dewasa, tapi, dengan rambut pendeknya itu,
leher jenjangnya malah terlihat dengan jelas,
menurutku dia lebih terlihat menarik dengan
rambut panjangnya. Tubuhnya sangat sexy
dengan tinggi sekitar 168 dan berat 55 kg,
tangannya putih mulus dan di tumbuhi dengan
bulu bulu halus, kakinya panjang dan jenjang,
apalagi jika dia sedang mengenakan pakaian yang
minim dan rok pendek, dia selalu membuat
banyak cowok melirik dengan penuh nafsu ke
arahnya, walaupun payudaranya agak sedikit
kecil, tapi dia memang yang paling cantik di
antara kita bertiga.
Singkat cerita kami bertiga berencana berlibur ke
luar kota untuk melepas stress di kota karena
selalu berkutat dengan kesibukan kami masing-
masing, kami berencana untuk menikmati
suasana pantai di Anyer, dengan pertimbangan
kami tidak perlu repot-repot menyewa villa di
anyer, karena Gadis mempunyai villa di sana dan
kebetulan Tantenya juga akan berlibur ke sana
bersama dengan saudara suaminya.
Berangkatlah kami pada hari yang telah kami
tetapkan bersama dengan menumpang opel
blazer ku, tiga jam kami menempuh perjalanan
Jakarta-Anyer, setelah lelah di perjalanan akhirnya
sampailah kami di villa milik Gadis yang Gadis
sendiri hampir lupa tempatnya, rupanya Tante
Linda, Tantenya Gadis bersama saudaranya
sudah menunggu kedatangan kami.
Tante Linda saat itu sedang menggunakan
pakaian santai, dengan atasan kaos oblong di
padu dengan rok pantai yang belahannya sampai
sebatas paha. Kulit Tante Linda sangat putih dan
mulus sama seperti Aku dan Gadis, hanya saja
postur tubuh Tante Linda lebih tinggi, wajahnya
sangat cantik, hampir menyamai kecantikan yang
di miliki Gadis.
“Hai, maaf telat habis tadi sempat nyasar”
jawabku sekenanya menyambung pembicaraan
mereka, setelah ngobrol cukup lama, kami pun
mulai membuat acara untuk liburan kami di anyer
ini, saya kebagian jatah belanja bahan bahan
makanan bersama dengan saudaranya Gadis.
Namanya Prita, usianya sama dengan Gadis,
bertubuh sintal dan padat, tapi menurutku lebih
cocok kalau di katakan montok. Kulitnya kuning
langsat dan wajahnya manis dengan rambut
lurus sebatas bahu, sekilas aku melirik ka arah
dadanya, payudaranya terhitung besar untuk
gadis seusia dia mungkin sekitar 36 b, sedikit lebih
besar dari buah dadaku.
Setelah berbagi tugas dan berganti pakaian aku
dan Prita berangkat ke pasar terdekat untuk
belanja barang-barang yang diperlukan dan
semuanya harus lengkap karena saya tidak mau
bolak balik ke pasar hanya karena ada barang
yang kelupaan di beli. Saat itu saya hanya
mengenakan pakaian santai berupa rok biru
sebatas paha dan kaos blong tipis, Prita malah
tampil lebih berani dengan hanya memakai rok
tipis pendek dengan t’shirt u can see merah. Dia
terlihat sangat cantik dengan pakaian seperti itu.
Waktu sudah menunjukan pukul lima saat tiba-
tiba opel blazer yang ku kemudikan oleng dan
hampir menabrak pembatas jalan, untungnya
aku sigap menginjak pedal rem dan dengan
perlahan kupinggirkan mobilku ke tepi jalan.
“Kenapa Kak” seru Prita agak panik.
Aku bergegas turun dari mobil, ternyata ban
depan sebelah kiri kukempes, aku sempat panik
karena aku bingung bagaimana caranya
mengganti ban itu dengan hanya mengandalkan
tenaga dua orang perempuan. Pada saat itu tiba-
tiba muncul dua orang laki-laki, menawarkan
bantuan untuk mengganti ban mobilku. Aku tidak
punya pilihan lain selain menerima tawaran dua
orang itu karena hari sudah menjelang sore.
Selesai ban mobilku di ganti oleh mereka aku
mengucapkan terima kasih seraya berjalan ke
arah pintu depan mobilku untuk mengambil uang
sebagai tanda terima kasih, saat tiba-tiba aku
merasakan ada tangan kasar yang memeluk
tubuhku dan membekap mulutku, aku kaget dan
berusaha berontak tapi kurasakan tubuhku tiba-
tiba lemas dan mataku berkunang kunang.
Akhirnya aku tak sadarkan diri.
Aku kaget bukan kepalang saat aku siuman
dengan mata yang masih berkunang kunang
kulihat puting buah dadaku sebelah kiri sedang di
kulum dengan buas oleh salah satu orang yang
menolongku tadi sementara buah dadaku yang
sebelah kanan pun tak luput dari remasan
tangannya. Posisiku terlentang dengan kedua
tangan di ikat di ujung sebuah ranjang, kaos
oblong tipisku entah di mana, bra ku sudah
melorot sebatas perut saat orang itu
menyingkapkan rok pendekku dan berusaha
menarik celana dalamku.
“Jangan!!.. Lepaskan.. Jahanam kamu.!!.
Lepaskan..” teriakku sambil meronta dan
menangis sejadi jadinya.
“Diam kamu, gua cuma mau mencicipi kamu aja
koq jangan cerewet.. kalau tidak gua bunuh loe…”
bentak orang itu sambil tetap berusaha menarik
lepas celana dalamku. Brett.. Celana dalamku
berhasil direnggutnya dengan paksa. Kini
kewanitaanku yang selama ini selalu kurawat
sudah terbuka lebar. Aku merasakan tangan
pemuda itu menjamah kewanitaanku yang
berbulu cukup lebat itu dengan penuh nafsu.
Kemudian orang itu membuka kedua kakiku yang
putih mulus dan jenjang yang aku katupkan
sebagai pertahanan terakhir dan mulai
mengarahkan batang penisnya ke lubang
kemaluanku.
“Jangan pak.. Saya mohon, saya masih
perawan.. Tolong lepaskan saya..” teriaku putus
asa.
“Aahh?Ohhh?Agk? Jangann.. Sakitt.. Lepaskan..
Jahanamm!” Aku berteriak panik sambil kulejang-
lejangkan kakiku, tapi itu malah membuat
penisnya semakin menyeruak masuk ke dalam
liang vaginaku yang belum pernah di sentuh oleh
laki-laki manapun.
Dreet.. Dreet kurasakan selaput daraku robek saat
orang itu menyodokkan kemaluannya hingga
amblas seluruhnya.
“Sakitt.. Lepaskan” desahku sambil kulempar
kepalaku ke kiri dan ke kanan menahan sakit dan
perih yang tak terkira yang melanda sekujur
tubuhku.
“Sakitt.. Tolong.. Hentikann..” jeritku meratap, tapi
orang itu sepertinya tidak peduli dengan jeritan
dan tangisanku.
Dia tetap memperkosaku, memompa vaginaku
dengan ganas sambil tangannya memegangi
tanganku dan mulutnya tak henti hentinya
menjilati buah dadaku saat tiba-tiba dia berhenti
dan melenguh keras, aku sadar dia akan orgasme
di dalam liang vaginaku.
“Jangan.. Jangan.. Di dalam!!” teriakku panik, dia
memelukku sekuat-kuatnya saat kurasakan cairan
spermanya memenuhi liang rahimku. Hari itu aku
diperkosa. Hilanglah sudah kegadisanku yang
selama ini selalu kujaga. Saat itu aku merasa
sangat marah, malu dan terhina.
“Ah..” aku mendesah pelan saat pemerkosaku itu
mencabut penisnya dan pergi meninggalkanku
begitu saja, aku mencoba bangkit dan berdiri
walaupun rasa sakit dan ngilu masih terasa di
sekitar selangkanganku, aku lihat bercak putih
bercampur merah darah perawanku di sekitar
kemaluanku.
Aku mencoba bangkit walaupun rasa sakit masih
mendera seluruh badanku setelah barusan
diperkosa dan dengan terhuyung huyung
berjalan menuju pintu yang rupanya tidak
terkunci, aku mencoba mengintip ke arah luar
dan rupanya kedua orang itu sedang sibuk
menggarap Prita.
“Gila Jack cewek yang tadi masih perawan lho,
sempit banget vaginanya, yang ini gimana?”
tanya orang yang tadi memperkosaku.
“Masih perawan juga Man, nih Dellat darah
perawannya” jawab orang yang di panggil Man
itu sambil mencabut batang penisnya dari
kemaluan Prita lalu mencelupkan jarinya dan
menunjukkan jarinya yang berbercak darah.
“Tapi cewek ini belum sadar dari pingsannya nih
Man” sungut orang yang di panggil Jack.
“Sudah pompa aja terus, ntar juga sadar” kata si
Man.
Sambil tangannya menggerayangi payudara Prita
yang besar dan padat. Kulihat Prita diperkosa
dengan posisi terlentang, pakaiannya masih
lengkap hanya celana dalamnya saja yang
menjuntai di kaki kirinya, kaosnya tersingkap ke
atas dan branya di tarik ke atas hingga
payudaranya mencuat dari bawah branya.
Tubuhnya terguncang guncang, karena si Jack
memompanya dengan sangat kasar.
Tiba-tiba Prita melenguh pelan dan membuka
matanya, mungkin dia sudah mulai sadar dari
pingsannya dan pasti dia akan sangat kaget
karena saat ini dia sedang diperkosa, tapi aku juga
tidak mampu menolongnya, aku hanya
menontonnya saja dari balik pintu tanpa bisa
berbuat apa apa.
“Ohh.. Ssakitt.. Jangann.. Lepaskan saya.” rintih
Prita sambil berusaha berontak dari dekapan si
Jack, tapi terlambat kegadisannya sudah
melayang.
Tiba-tiba kulihat si Jack mendengus keras dan
mempercepat pompaanya di vagina Prita. Si Jack
mencengkeram tubuh Prita dengan keras dan
menusukan batang penisnya dalam dalam ke
lubang vagina Prita.
“Saakkitt..” Prita menjerit keras saat si Jack
memuntahkan seluruh cairan spermanya ke
dalam liang vagina Prita, kulihat cairan putih kental
bercampur darah berlelehan di selangkangan Prita
saat si Jack mencabut batang penisnya.
Sore itu si Jack dan si Man memperkosa kami
secara bergantian, sampai aku dan Prita kembali
pingsan karena tidak tahan di gagahi oleh kedua
orang itu secara terus menerus.
Saat aku siuman rupanya aku sudah berada di jok
belakang mobilku sendiri dengan kedua tangan
terikat ke belakang, tapi untungnya aku sudah
memakai pakaianku kembali, entah siapa yang
mengenakannya di tubuhku, kulihat ke samping
Prita masih pingsan dengan tangan juga terikat
kebelakang.
“Mau dibawa ke mana kami” tanyaku
memberanikan diri.
“Mau ke villa elu, mau perkosa teman lu, tadi gua
denger suaranya di HP lu, dari suaranya
kayaknya teman lu lumayan juga” jawab si Jack
sambil tertawa di ikuti oleh tawa si Man.
Aku langsung bergidik mendengar jawabannya,
rupanya mereka tahu alamat villa kami yang
memang kuletakkan di atas dasbor mobilku.
Waktu sudah menjelang tengah malam saat kami
tiba di depan pintu villa saat Tante Linda
menghampiri mobil kami.
“Lu sergap dia Man” kata si Jack sambil
mengeluarkan pistol dan menodongkannya ke
arahku.
Aku tidak bisa berbuat apa apa selain hanya bisa
duduk dan diam. Benar juga saat Tante Linda
sampai ke pintu samping mobilku, si Man
langsung keluar dan dengan sigap mendekap
tubuh Tante Linda dari belakang, sementara satu
tangannya langsung membekap mulut Tante
Linda, mungkin karena kaget Tante Linda tidak
sempat berteriak. ” Urhhgg.. Ss” hanya itu yang
keluar dari mulut Tante Linda saat si Man
mendekap dan menelikungnya lalu mendorong
Tante Linda ke arah pintu pagar vila kami.
“Jangan Macem macem lu, diem di sini kalau
nggak gua bunuh lu” ancam si Jack sambil
menodongkan pistolnya ke arahku.
Aku hanya bisa mengangguk sambil ketakutan
mendengar ancamannya itu, lagipula seluruh
tubuhku terasa sangat lemas dan selangkanganku
pun masih sangat nyeri dan ngilu akibat
perkosaan yang aku alami tadi, sehingga aku tidak
mungkin melarikan diri dengan keadaan tubuhku
yang demikian, apalagi kedua tanganku pun
masih terikat.
Lalu si Jack ke luar dan membantu si Man
menangani Tante Linda, kulihat si Jack mengikat
ke dua tangan Tante Linda ke terali pintu pagar
villa, sementara si Man menempelkan lakban di
mulut Tante Linda sambil ke dua kakinya
berusaha merenggangkan kaki Tante Linda dari
belakang.
Saat itu kulihat dari kaca belakang mobilku, Tante
Linda masih berusaha keras meronta dan
melawan sekuat tenaganya, sampai akhirnya
Tante Linda lemas kehabisan tenaga. Bret.. Bret..
si Man merobek bagian belakang rok pantai Tante
Linda sehingga paha dan pantat Tante Linda yang
putih mulus terlihat jelas. Lalu si Man
memelorotkan celana dalam Tante Linda sampai
sebatas lutut dan mulai memainkan jarinya di
kemaluan Tante Linda yang berbulu cukup lebat,
sementara si Jack sibuk menciumi leher jenjang
Tante Linda sambil tangannya meremas remas
buah dada Tante Linda yang menyembul di
antara kaos bagian atasnya yang sudah robek
besar.
Tiba-tiba tubuh Tante Linda tersentak, kepanya
terdongak ke atas dan mimik mukanya
menunjukan kesakitan yang luar biasa, rupanya si
Man sudah mulai mencobloskan batang penisnya
ke dalam vagina Tante Linda. Tubuh Tante Linda
terguncang hebat saat si Man mulai memompa
penisnya ke luar masuk, bibir kemaluan Tante
Linda sampai melesak masuk saat si Man
menghujamkan kemaluannya, amblas ke dalam
liang vagina Tante Linda, pasti sangat sakit
rasanya, sama seperti rasa sakit yang kurasakan
saat aku diperkosa tadi pikirku. Kulihat lelehan air
mata di pipi Tante Linda, wajahnya menyiratkan
kemarahan yang luar biasa, sepertinya Tante
Linda sangat tidak rela menerima kenyataan kalau
tubuhnya saat itu sedang di garap oleh orang
yang bukan suaminya.
“Hh.. Oughh..” tiba-tiba si Man mendengus
dengan keras, sepertinya dia sudah akan
berejakulasi di dalam liang vagina Tante Linda.
“Jangann..” jerit Tante Linda lirih, sambil berusaha
menarik tubuhnya ke arah depan. Tapi si Man
malah menarik sisa sisa rok pantai Tante Linda
yang masih melingkari pinggulnya ke arah
belakang, sehingga membuat pinggul Tante Linda
yang putih mulus itu juga ikut tertarik ke
belakang, otomatis batang penis si Man malah
makin terbenam di liang vaginanya
“Tidakk..!!” jerit Tante Linda saat si Man
menyemburkan cairan spermanya ke dalam liang
vagina Tante Linda, Tante Linda pasti sangat
terhina karena diperlakukan seperti itu oleh si Man.
Tapi itu belum berakhir karena sedetik kemudian
si Jack langsung menghujamkan batang
kemaluannya di dalam vagina Tante Linda, yang
membuat tubuh Tante Linda kembali terguncang
guncang karena diperkosa oleh si Jack, aku
kembali panik saat si Man menghampiriku,
membuka pintu mobil dan menarikku keluar,
sekilas kulihat Prita masih tergolek pingsan saat si
Man berusaha mendekapku dengan kasar.
“Jangann.. Jangan perkosa saya lagi, saya sudah
tidak kuatt. Lepaskan saya” seruku, saat si Man
menjabak rambutku dan menyeretku memasuki
villa.
“Siapa yang mau perkosa lu, sekarang lu tunjukin
dimana teman-teman lu yang lain” teriak si Man,
sambil melepaskan tali yang mengikat kedua
tanganku.
Aku agak lega mendengarnya sebab paling tidak
aku tidak akan diperkosa lagi. Dengan rambut
dijambak dan punggungku ditodong pistol,
terpaksa aku menuruti kemauannya, dengan
selangkangan yang masih ngilu dan sakit, aku
berjalan menuju kamar yang ku tahu itu kamar
pribadi Gadis, dengan perlahan kubuka pintu
kamar itu yang rupanya tidak di kunci oleh Gadis,
kamarnya masih terang benderang dan kulihat
Gadis sedang tidur di ranjangnya dengan posisi
terlentang, kakinya yang jenjang terjuntai ke
bawah, rok pendek coklat yang di kenakannya
tadi siang masih menempel di tubuhnya dan agak
sedikit tersingkap sampai sebatas pangkal paha
kirinya, memperlihatkan sebagian kaki dan
pahanya yang putih mulus.
Sementara kemeja putih yang di kenakan Gadis
juga tersingkap di sedikit di bagian atasnya,
karena 2 kancing atasnya terbuka, sehingga buah
dada Gadis yang tertutup bra hitam itu tampak
sedikit terlihat, mengintip dari balik kemeja
putihnya, apalagi dengan posisi tidur Gadis yang
terlentang seperti itu, dengan ke dua tangannya
yang membuka ke arah samping, semakin
membuat payudaranya terlihat membusung ke
atas.
Kasihan Gadis, mungkin dia kelelahan karena
menunggu aku dan Prita sehingga dia ketiduran
dan lupa berganti pakaian serta mematikan lampu
pikirku. Aku menoleh ke belakang dan kulihat si
Man tak berkedip melihat kemolekan tubuh Gadis
yang sangat menantang itu, beberapa kali dia
menelan ludahnya sendiri.
Gawatt..!! sepertinya pemerkosa ini kembali
terangsang, pikirku. Kasihan Gadis kalau dia harus
mengalami perkosaan seperti yang aku alami,
gumanku dalam hati. Dan parahnya lagi Gadis
tidak tahu kalau sebentar lagi kejadian yang
mengerikan akan menimpa dirinya.. Aku harus
berbuat sesuatu..!! pikirku sambil berusaha
memberanikan diri.
“Lu harus bantuin gua menyetubuhi teman lu itu
kalau nggak awas..” Bisik si Man pelan tapi
dengan nada mengancam.
“Jangann..!!.. Jangan perkosa dia.. Dia masih
terlalu kecil.. Lebih baik lu garap aja lagi gua..
Sepuas lu..!!” seruku berusaha menghalangi
niatnya, walaupun sebenarnya aku juga tidak rela
di setubuhi dan di garap lagi oleh si Man.
“Elu mau mampus..!!” bentak si Man sambil
mengacungkan pistolnya ke arah kepalaku..
“Kalau lu nggak bantuin gua.. Gua ledakin kepala
lu..!!” sambung si Man dengan nada geram,
tubuhku lemas saat kurasakan ujung laras pistol
si Man menempel di keningku, akhirnya aku
hanya bisa mengangguk lemah dan menuruti
semua kemauannya, tanpa bisa melakukan
perlawanan.
Lalu si Man beranjak pelan mendekati Gadis yang
masih tertidur dengan lelap, sejenak si Man
memandangi kemolekan dan kemulusan tubuh
Gadis yang menantang, menyapukan
pandangannya yang penuh nafsu mulai dari
wajah Gadis yang cantik, lehernya yang jenjang,
buah dadanya, pahanya, sampai ke kaki Gadis
yang kecil dan indah. Aku merasa jijik melihat
cara si Man memandangi tubuh Gadis dengan
pandangan yang begitu mesum.
Gadis masih belum bangun dari tidurnya saat si
Man berlutut di antara ke dua kaki Gadis, lalu
dengan pelan dan lembut si Man mulai
merenggangkan ke dua belah kaki Gadis setelah
sebelumnya menyingkapkan bagian depan rok
coklat yang di kenakan Gadis ke arah atas,
sehingga pahanya yang putih mulus terlihat
dengan jelas, si Man makin melotot saat melihat
vagina Gadis yang di tumbuhi bulu bulu halus
tampak membayang dari balik celana dalam
hitam dan tipis yang menempel di selangkangan
Gadis, lalu si Man mengangkat kaki kanan Gadis
dan meletakkanya di atas pundaknya sendiri.
Sekarang posisi kepala si Man sudah berada di
antara kedua paha Gadis, lalu dengan tak sabar si
Man mulai menciumi dan menjilati paha Gadis
yang putih mulus itu, sambil tangannya berusaha
menyibakkan celana dalam hitam Gadis ke arah
pinggir sehingga vagina Gadis yang di tumbuhi
bulu bulu halus terlihat dengan jelas, sementara
tangan si Man yang satunya sudah mulai
membuka bibir kemaluan Gadis memperlihatkan
liang vaginanya yang kemerahan dan perawan,
sekarang mulutnya sudah berada di bagian luar
bibir vagina Gadis, lidahnya menjilati liang vagina
Gadis dengan bernafsunya.
“Aahh..” Gadis mendesah tapi belum sadar dari
tidurnya, tapi tiba-tiba Gadis tersentak dan
langsung tersadar saat si Man mulai memasukkan
jarinya ke dalam vagina Gadis.
“Siiapaa kamu.. Lepaskan saya.. Toloonng..!!” jerit
Gadis kaget dan ketakutan sambil mencoba
beringsut berusaha menjauhkan tubuhnya dari si
pemerkosa, saat itu juga si Man dengan sigap
berdiri dan langsung memeluk tubuh Gadis
dengan erat, sambil tangan yang satunya lagi
tetap mengerjai vagina Gadis.
“Kamu sini pegangin tangannya..!!” Bentak si Man
kepadaku.
Karena ketakutan kupatuhi saja perintah si Man,
lagipula memang tidak ada kesempatan buat
menolong Gadis. Aku duduk di atas ranjang,
kuletakkan kepala Gadis di atas pangkuannya dan
aku pegang ke dua tangan Gadis dengan kuat.
“Jangan kak Della.. Tolonng..!!” jerit Gadis putus
asa, sementara si Man makin buas
menggerayangi tubuh Gadis, sekarang dia
menciumi leher jenjang Gadis yang putih mulus,
membetot kemeja putih yang di kenakan Gadis
dengan kasar sehingga kancingnya lepas semua,
lalu si Man menjilati buah dada Gadis yang masih
tertutup bra. Dan tiba-tiba si Man menarik lepas
bra yang di kenakan Gadis sehingga buah
dadanya menyembul keluar.
“Toketnya nggak sebesar punya lu Li, tapi
kenceng banget” seru si Man kepadaku, aku
hanya diam saja. Tidak tega melihat Gadis
diperlakukan seperti itu, sementara si Man mulai
mengulum payudara Gadis dengan buasnya,
sementara tangan yang satunya memilin milin
putingnya yang kemerahan, sambil lidahnya
terus menjilatinya dengan penuh nafsu.
“Jangann.. Ouhh.. Lepasskann..” jerit Gadis
dengan suara parau, sambil terus berusaha
berontak.
Tiba-tiba si Man berdiri, membuka resleting
celananya dan mengeluarkan batang penisnya
yang hitam dan besar.
“Sekarang gua jejelin vagina lu dengan ini..!! Dan
lu harus tetep pegangin dia Li..” Bentak si Man ke
arahku.
Karena ketakutan aku malah makin mempererat
peganganku ke kedua tangan Gadis yang masih
berusaha berontak ingin melepaskan diri.
“Jangann.. Lepaskan saya..” teriak Gadis panik
sambil mengatupkan kedua kakinya yang jenjang
itu sekuat kuatnya, tanpa pikir panjang si Man
langsung berdiri di antara kedua kaki Gadis yang
menjuntai ke bawah, memegangnya dan
berusaha merenggangkan kedua kaki mulus
Gadis yang terus melejang lejang.
?Ahh?Ohh?Tidak?Jangan?.!?
Akhirnya si Man berhasil merenggangkan ke dua
kaki Gadis dan memposisikan tubuhnya di antara
kedua pangkal paha Gadis, sambil sebelah
tangannya kembali menyibakkan celana dalam
Gadis ke arah pinggir, sekarang selangkangangan
Gadis terbuka lebar, siap untuk di tembus batang
kemaluan si Man yang besar, dan memang
sekarang si Man sudah menempelkan
kemaluannya di bibir vagina Gadis.
“Jangann.. Tolonng.. Jangan di masukinn.. Kak
Della.. Tolong Gadis kak..!!” jerit Gadis histeris
sambil berusaha menggoyangkan pinggulnya ke
kiri dan ke kanan, berusaha mengelakan
vaginanya dari batang penis si Man, tapi
usahanya sia sia, karena ujung kemaluan si Man
sudah berada di bibir vaginanya dan siap
menerobos masuk. Gadis menjerit, menangis
dan meronta sejadi jadinya.
“Gila sempit banget nih cewek” guman si Man
sambil terus mendorong batang penisnya
dengan perlahan melewati sela-sela celana dalam
Gadis.
Seperempat sudah penis si Man masuk ke dalam
vagina Gadis, rontaan Gadis semakin kencang,
matanya membeDellak dan mulutnya megap
megap seperti orang kehabisan nafas, saat si Man
mulai mendorongkan lagi batang penisnya, tapi
rontaan Gadis malah makin membenamkan
batang penis si Man ke dalam liang vaginanya
yang kering kerontang itu. Tiba-tiba Gadis
berhenti meronta, badannya melenting, dadanya
terangkat ke atas dan kepalanya mendongak,
matanya semakin membeDellak dan mulutnya
membentuk huruf O, menahan sakit yang luar
biasa, saat batang penis si Man sudah masuk
setengahnya, rupanya batang penis si Man sudah
mengenai selaput dara Gadis.
“Sakitt.. Jangann.. Tolong kak Della.. Sshh..
Jangan teruskan..” jerit Gadis.
Melihat itu si Man bukannya menghentikan
sodokannya malah langsung menghujamkan
batang penisnya sekuat kuatnya, dengan satu kali
sodokan, amblaslah seluruh kemaluan si Man ke
dalam liang vagina Gadis, sekaligus menjebol
keperawanan Gadis. Dret.. Dret kurasakan getaran
terenggutnya kegadisan Gadis saat itu.
“Sakitt.. Keluarkan itu dari sana.. Tolong kak
Della.” jerit Gadis kesakitan.
Mendengar jerit tangis Gadis si Man malah
semakin bernafsu dan mulai memompa liang
vagina Gadis yang masih sempit itu dengan
kasar, sehingga Gadis makin kesakitan, tubuhnya
terguncang guncang maju mundur dan buah
dadanya ikut bergetar akibat pompaan si Man
yang ganas.
Terus terang aku mulai terangsang saat si Man
mulai memompa batang penisnya maju mundur
di dalam vagina Gadis yang masih sangat sempit
itu, tanpa sadar kulepaskan sebelah tanganku
yang memegang tangan Gadis dan mulai
memainkan jariku di vaginaku sendiri.
“Sshh.. Buka paha mu ke.. Biar nggak terlalu
sakit” bisikku setengah mendesah sambil kubelai
rambutnya, Gadis tidak menjawab hanya
terengah engah sambil melemparkan kepalanya
ke kiri dan ke kanan menahan sakit yang luar
biasa, sementara si Man terus menyodokan
batang penisnya dan memompa vagina Gadis
sambil satu tangannya terus meremas remas
buah dada Gadis.
Tiba-tiba si Man menghentikan pompaannya dan
membenamkan batang penisnya dalam dalam ke
liang vagina Gadis, lalu tangannya memegang
dan mengangkat kedua kaki jenjang Gadis dan
memposisikannya di atas pundak kiri kanannya,
dengan posisi ini penis si Man bisa masuk
seluruhnya ke dalam kemaluan Gadis, kemudian
pantatnya mulai maju mundur lagi di antara
selangkangan Gadis sambil sesekali mencabut
dan memasukkan kembali batang penisnya
sehingga bibir vagina Gadis tampak melesak dan
tertarik mengikuti irama pompaan batang penis si
Man yang membuat Gadis makin menjerit jerit
kesakitan, tapi jeritan Gadis tampaknya malah
membuat si Man makin bersemangat
menggagahi tubuh mulus Gadis, akupun juga
semakin cepat mempermainkan jariku di
vaginaku sendiri sampai akhirnya aku merasakan
seluruh tubuhku menegang.
“Oohh.. Sshh..” aku telah mencapai orgasme saat
tiba-tiba si Man menyodokan penisnya dengan
sangat keras tiga kali berturut turut dan seluruh
tubuhnya menegang dengan hebat sambil
tangannya mencengkeram buah dada Gadis
dengan kuat, rupanya si Man sudah akan
berejakulasi.
“Ahh.. Sakit..!!” Gadis kembali menjerit kesakitan.
“Jangan.. Jangan dikeluarin di dalam.. Nanti dia
hamil..” teriakku sambil berusaha menarik tubuh
Gadis ke atas, berharap supaya batang penis si
Man terlepas dari lubang vagina Gadis dan
spermanya tidak sampai masuk ke dalam liang
rahimnya, gerakanku yang tiba-tiba itu membuat
batang penis si Man tertarik setengah keluar dari
vagina Gadis.
Merasa batang penisnya akan terlepas dari liang
vagina Gadis, si Man buru-buru mencekal rok
coklat yang masih melilit di pinggang Gadis dan
menariknya ke arah tubuhnya, sehingga pinggul
Gadis juga ikut tertarik ke belakang, lalu si Man
kembali menyodokan batang kemaluannya
beberapa kali dan menghujamkannya ke dalam
liang kemaluan Gadis sehingga kini batang
penisnya terbenam seluruhnya di dalam vagina
Gadis, tiba-tiba si Man mengejang beberapa kali
dan menyemburkan spermanya ke dalam liang
vagina Gadis, lalu menghentakkan pantatnya
sekali lagi sehingga seluruh spermanya keluar
membanjiri liang rahim Gadis.
“Tidakk..!!” lolongan Gadis memenuhi seluruh
ruang kamarnya.
Si Man masih sempat menyodokkan batang
penisnya beberapa kali sebelum akhirnya
mencabut kemaluannya dari vagina Gadis,
tampak cairan sperma si Man berlelehan di antara
liang vagina dan selangkangan Gadis, bercampur
dengan darah perawan, lalu si Man beranjak
keluar kamar, meninggalkan kami begitu saja
sambil tertawa puas.
Sementara Gadis masih terlentang di atas tempat
tidurnya dengan pakaian yang terbuka dan acak
acakan, matanya nanar menatap kosong ke arah
langit langit kamarnya, sepertinya dia sangat
syok, tak menyangka kalau kegadisannya telah
dibobol oleh orang yang tak di kenal, kemejanya
kusut dan berantakan, branya entah terlempar ke
mana, rok coklatnya masih tersingkap sebatas
perut. Hanya celana dalamnya yang masih
menempel di selangkangannya, itupun posisinya
agak tersingkap ke samping dengan noda sperma
dan darah perawan yang menempel di sekitar
celana dalam hitam dan bibir vaginanya. Gadis
sepertinya sudah tidak lagi mempedulikan
keadaan dirinya, dia hanya bisa menangis
sesenggukan menyesali nasibnya yang tragis hari
itu.
Aku lalu beranjak turun dari ranjang dan berjalan
ke pintu, mencoba melihat, apakah kami bisa
melarikan diri dari villa ini, tapi pemandangan di
ruang tamu makin membuatku putus asa. Aku
lihat Tante Linda dan Prita di ikat ke dua
tangannya dan di dudukan di salah satu sofa
yang ada di ruang tamu, sementara si Jack
sedang sibuk menggagahi Prita dengan posisi si
Jack duduk dan memangku tubuh Prita yang
sintal sambil kedua tangannya memegang
pinggul Prita dari belakang, tampak batang penis
si Jack keluar masuk menerobos vagina Prita
yang saat itu masih menggunakan rok dan
kemejanya, hanya saja roknya sudah terangkat
sebatas perut dan kemeja bagian atasnya sudah
terbuka sehingga salah satu buah dadanya
tampak menyembul ke luar dari sela sela branya,
tapi tampaknya Prita sangat menikmati perkosaan
tersebut.
Prita tidak berontak sedikitpun bahkan, malah
Prita yang aktif menaik turunkan pantatnya,
mulutnya mendesah desah tak karuan sambil
tangannya menjambak dan meremas-remas
rambutnya sendiri, tiba-tiba si Jack menggeram
dan menurunkan pinggul Prita sehingga
membenamkan seluruh batang kemaluannya di
dalam vagina Prita, sementara Prita makin giat
memutar-mutarkan pantatnya di atas pangkuan
si Jack, tampaknya mereka telah mencapai
orgasme. Tampak sperma si Jack berlelehan di
antara bibir vagina Prita dan batang penis si Jack
yang masih terbenam di kemaluannya.
Malam itu Aku, Prita, Prita, Tante Linda dan si
Cantik Gadis kembali diperkosa dan digagahi
secara bergiliran oleh mereka. Aku merasakan
vaginaku sempat diterobos oleh batang penis si
Man, sementara kulihat Gadis juga sedang di
kerjai oleh si Jack dengan posisi menungging
tepat di samping si Man yang sedang
menggagahi aku, sampai akhirnya aku pingsan
karena kelelahan, entah sudah berapa kali kami
diperkosa oleh mereka malam itu.
Esok paginya kami pulang ke Jakarta dengan rasa
sakit di seluruh tubuh dan kenangan yang
mengerikan yang membuat kami kehilangan
kegadisan dan kehormatan sebagai seorang
wanita.. Andai hari itu kami tidak liburan..!!


Adult | GO HOME | Exit
1/1255
U-ON

inc Powered by Xtgem.com